Berita

Kumpulan Berita Seputar Kabupaten Labuhanbatu

Tekan Angka Kematian Ibu Bersalin dengan Pokja KIBBLA

F7113397 3100 468D 9622 669B224B05D7Labuhanbatu,

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sangat berharap kehadiran Kelompok Kerja Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (Pokja KIBBLA) dapat menjadi sumber semangat bagi kita dalam menyelamatkan ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Jumingan saat mewakili Sekretaris Daerah membuka Workshop Pokja Kibbla Kabupaten Gerakan Bersama Untuk Keselamatan Ibu Melahirkan, Bayi Baru Lahir, dan Anak Kabupaten Labuhanbatu di Aula Hotel Platinum Rantauprapat, Rantau Selatan, Senin (7/11/2022).

Pada acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Jhpiego, Jumingan mengatakan bahwa yang hadir dalam workshop tersebut adalah Lembaga atau personal yang ditunjuk sebagai tim pelaksana.“Sesuai dengan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan review terhadap pelaksanaan kerja Pokja. Saya berharap review ini dapat menjadi masukan dan membuat agenda poka KIBBLA selanjutnya lebih baik lagi,” ucapnya.

Jumingan menambahkan, sampai dengan bulan Oktober 2022, jumlah kematian Ibu melahirkan di Kabupaten Labuhanbatu sudah berada pada angka 6 kasus. Dirinya berharap Gema KIBBLA yang dijalankan secara sistematis, melibatkan semua pihak dan didukung APBD dapat menekan angka kematian ibu.“Sehingga semboyan Zero Tolreance untuk kematian ibu dan bayi baru lahir tidak hanya sekedar semboyan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Labuhanbatu Friska Simanjuntak mengatakan jumlah kematian ibu bersalin di Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2021 sebanyak 12 orang, dan untuk tahun 2022 sampai dengan Oktober berjumlah 6 orang.“Ini berarti ada penurunan, kita Pokja sama-sama bertanggungjawab untuk menekan angka kematian ibu bersalin,” ucapnya.

Dalam pemaparannya, beberapa hal yang menjadi kendala adalah jarak tempuh, masih ada daerah yang sulit dijangkau puskesmas yang berada di daerah pantai, Penempatan sdm yang tidak merata, masih kurangnya pemahaman SDM, masih rendahnya cakupan KBPP, masih rendah pemahaman masyarakat, masih rendah mutu kualitas pelayanan ibu dan anak, stok darah yang tidak sesuai, dan rendahnya ketersediaan alat di faskes.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan masing masing bidang dalam Pokja KIBBLA, dilanjutkan dengan diskusi bersama antar peserta workshop yang berasal dari beragam instansi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Labuhanbatu, para Kepala Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu, para Kepala Bidang dari beberapa OPD yang tergabung dalam Pokja KIBBLA, perwakilan RSUD Rantauprapat, perwakilan RS Elpi Al Aziz, perwakilan Masyarakat Madani, dan peserta Rapat Lainnya.