Minggu, 18 Februari 2018 07:03

Balita Penyandang Hydrancepali Mendapat Perhatian Dari Bupati Labuhanbatu

Ditulis oleh yusri
Nilai butir ini
(0 pemilihan)

Teks Foto : Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Hj. Siti Awal Pangonal Harahap terlihat sedang menjenguk Indah Balita yang menderitapenyakit hydrancepali.

IMG-20180217-WA0006RANTAUPRAPAT, ML : sejak dalam kandungan Indah balita 2,2 tahun ini di diaqnosa memiliki kelainan dalam fisiknya Indah anak dari pasutri Putra (20) dan Sartika (18) ini dinyatakan dokter mengidap jenis penyakit hydrancepali, yakni berupa cairan yang tidak bisa diserap oleh otak.

Sebagai seorang kepala daerah di Labuhanbatu Bupati Labuhanbatu, Sabtu (17/2) di dampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Ny Hj Siti awal Pangonal Harahap, Dirut RSUD Rantauprapat Dr Syafril dan beberapa OPD Kabupaten Labuhanbatu menyambangi rumah kediaman balita tersebut sebagai bentuk pedulinya pemerintah terhadap kondisi masyarakat nya.

Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap, SE, M.Si dalam kesempatan itu selain memberikan berupa santunan juga berharap kiranya balita tersebut segera mendapatkan pelayanan dan perobatan agar cepat sembuh dari sakitnya.

Dilokasi yang sama dr Syafril mengatakan ini bukan hydrocepalus tapi ini hydrancepali. jenis penyakit ini sulit dioperasi.beda dengan hydrocepalus. apa bila di paksakan untuk oprasi ini semakin membahayakan jiwa anak tersebut. Ujar Syafril.

Indah balita malang tersebut kini tinggal bersama neneknya  Haryus (46) sementara ibunya Sartika terpaksa menjadi TKW di malaysia untuk memenuhi kebutuhan indah sehari hari

Menurut sang nenek Indah sejak kelahiranya di usia 15 hari  sudah pernah di bawa ke RSUP adam malik,namun hanya hitungan 10 hari indah di pulangkan. 

" sejak dalam kandungan ketika di periksakan sudah mengalami penyakit itu. Dan ketika usia 15 hari pernah kita bawa ke RSUP Adam malik. Karena keterbatasan biaya hanya hitungan 10 hari indah di pulangkan. Kata dokter pihak nya tidak sanggup menanganinya karena bisa berakibat pada kematian. Ujar Haryus.

Baca 3451 kali Terakhir diubah pada Minggu, 25 Februari 2018 16:34